KARO - Memprihatinkan, teras sekolah dasar (SD) Inpres di Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo yang rusak dan nyaris ambruk, terkesan tidak 'Diterge' kepala sekolah dan dinas pendidikan.
Pasalnya, hingga saat ini, tiang dari kayu sebagai penyangga atap terlihat telah membusuk termakan usia, yang dapat membahayakan para siswa. Padahal dana perbaikan yang telah dikucurkan tahun 2021, entah raib kemana
"Sampe kapan tiang itu dapat bertahan. Suatu waktu akan roboh, apalagi jika terkena air hujan dan sinar matahari tiap hari, " ketus salah seorang orangtua siswa yang mengaku bermarga Sembiring (35), Sabtu (20/05/2023) sekira pukul 20:00 WIB kepada wartawan.
Sementara, informasi dari salah seorang tukang bangunan mengatakan, mangkraknya penyelesaian rehab teras sekolah tersebut disebabkan kepala sekolah (Kepsek) tidak lagi membayar sisa biaya rehab sebesar Rp. 15 juta.
"Awal kesepakatan saya dan kepsek, belanja material sebesar Rp. 25 juta diluar upah pekerja. Tapi gak tau kenapa, sampe sekarang gak ada kabar lagi. Jadi bangunannya terbengkalai. Soal sumber dana untuk perbaikan, saya kurang tau, " ujarnya.
Dikatakannya, saat itu ia dipanggil bekerja oleh penjaga sekolah bemarga Ginting yang merupakan penjaga sekolah. "Sudah pernah saya tagih sisa uang itu. Tapi katanya belum cair. Kami tak mungkin bekerja tanpa gaji, " bebernya.
Pantauan wartawan, ukuran teras yang mangkrak direhab berkisar lebih kurang 2, 5 x 40 meter. Namun hingga sudah dua tahun berlalu, belum ada tanda-tanda perbaikan akan dilanjutkan.
Sehingga patut diduga, sisa dana untuk perbaikan sekolah yang dibangun atas dasar instruksi presiden guna memperluas kesempatan belajar anak Indonesia, terutama di pedesaan dan bagi daerah perkotaan yang penduduknya berpenghasailan rendah, diduga telah 'Ditilep' kepala sekolah.
(Anita Theresia Manua)